Coffee Morning Kapolres Kotim Bersama Pegiat Media Sosial

Dalam rangka memperkuat peran media sosial dalam menjaga keamanan dan kedamaian masyarakat, Polres Kotawaringin Timur (Kotim) mengadakan acara coffee morning yang melibatkan pegiat media sosial di Kotim.

Acara ini bertemakan “Peran Pegiat Media Sosial dalam Menangkal Penyebaran Berita Hoax dan Ujaran Kebencian di Wilayah Kotim”, yang bertujuan untuk membahas langkah-langkah efektif dalam memerangi hoaks dan ujaran kebencian yang semakin marak di dunia maya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kotawaringin Timur, Marjuki, S.Pd., M.S.M, menjadi narasumber utama dalam acara tersebut. Dalam penjelasannya, Marjuki menekankan pentingnya peran Diskominfo dalam menghadapi tantangan penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian melalui media sosial dan media online.

“Sebagai bagian dari pemerintah, Diskominfo memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat, melakukan pemantauan, dan menyediakan infrastruktur yang memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya,” ujar Marjuki.

Edukasi dan Literasi Digital menjadi langkah awal yang harus dioptimalkan dalam upaya menangkal hoaks. Diskominfo, menurut Marjuki, gencar melaksanakan kampanye literasi digital yang melibatkan masyarakat luas untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi.

Selain itu, pemantauan dan pengawasan konten menjadi salah satu strategi penting. Diskominfo bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengidentifikasi dan menangani konten ilegal. Tidak hanya itu, upaya ini juga melibatkan kerja sama dengan media lokal dan platform media sosial guna memperkuat kolaborasi dalam menangkal penyebaran berita hoaks.

Dalam sesi tersebut, Marjuki juga mengungkapkan beberapa langkah lanjutan dalam menghadapi tantangan hoaks, antara lain dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk mendeteksi hoaks secara otomatis serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam melaporkan konten negatif yang beredar.

“Dukungan dari masyarakat sangat penting. Dengan melibatkan masyarakat sebagai agen perubahan, kita bisa lebih cepat dalam menangani isu-isu negatif yang muncul di media sosial,” tambahnya.

Optimalisasi teknologi informasi dan aturan hukum yang tegas juga menjadi sorotan utama dalam acara ini. Marjuki berharap, melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat, penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian dapat diminimalisir, sehingga tercipta kedamaian dan keamanan di dunia maya.

Comments (0)
Add Comment