Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memiliki potensi besar dalam pengembangan sektor pertanian dari sisi sumber daya alam, dimana memiliki lahan untuk perkebunan yang luas yakni 102.391,7 HA dan jumlah sumber daya manusia yang paling banyak dan berusia produktif sebanyak 212.379 (BPS,2024).
Pertanian merupakan salah satu sektor penting dalam menyokong perekonomian di Kalimantan Tengah (Kalteng) serta Kotim pada khususnya, masalah-masalah hang dapat menimbulkan gejolak terhadap hasil produksi pertanian yang dapat mengganggu kondisi ketahanan pangan menjadi fokus utama.
Sampit kini memiliki digital farming dengan komoditas cabai yang dikelola oleh Kelompok Tani Margo Mulyo, serta sudah menghasilkan panen perdana yang dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Kotim Irawati, S.Pd., beserta jajarannya, Jumat (17/05/2025).
Digital farming atau pertanian digital merupakan salah satu langkah penting dalam upaya untuk mengintegrasikan teknologi digital ke dalam sektor pertanian.
Kelompok Tani Margo Mulyo ditunjuk langsung oleh Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kalteng sebagai pilot project penerapan digital farming komoditas cabai.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati menyampaikan rasa terimakasih Pemkab Kotim kepada Bank Indonesia perwakilan Provinsi Kalteng atas ditunjuknya Kelompok Tani Margo Mulyo.
“Saya berharap kepada OPD teknis terkait dapat mensosialisasikan dan menerapkan digital farming ini kepada kelompok tani yang ada di Kabupaten Kotim khususnya di bidang pertanian holtikultura, sebagai salah satu solusi untuk menjaga ketersediaan dan ketahanan pangan di Kabupaten Kotim, kalau ini berhasil dan sukses diterapkan secara otomatis dapat mengendalikan angka inflasi di Provinsi Kalteng dan khususnya Kabupaten Kotim.” Ujar wakil Bupati.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya kepala perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalteng beserta jajarannya, staff ahli gubernur, serta undangan terkait lainnya.