Kesenian tradisional, permainan tradisional, olah raga tradisional dan makanan tradisional di kabupaten Kotawaringin Timur sangat banyak jumlahnya dan beragam bentuknya. Hal ini merupakan kekayaan intelektual yang tidak akan pernah habis. Namun demikian, pengelolaannya belum dilakukan secara maksimal.
Pengelolaan kesenian tradisional, permainan tradisional, olahraga tradisional dan makanan tradisional yang tepat dan optimal dapat mendukung berkembangnya kebudayaan masyarakat dan para pelakunya bisa hidup layak. Pergeseran pola kehidupan masyarakat dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri mempengaruhi perkembangan kesenian tradisional, permainan tradisional, olah raga tradisional dan makanan tradisional.
Melalui kegiatan lomba pada festival budaya Habaring Hurung yang pembukaannya berlangsung di Taman Kota Sampit, diharapkan dapat melakukan pengelolaan yang lebih profesional untuk membangkitkan kembali minat masyarakat agar menanggapi kesenian tradisional, permainan tradisional, olah raga tradisional dan makanan tradisional. Diharapkan perlombaan melalui festival budaya Habaring Hurung ini dapat berkembang dan diminati kembali oleh masyarakat luas.
Festival budaya Habaring Hurung merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, kegiatan ini menjadi wadah untuk mengasah serta melestarikan budaya asli Kalimantan Tengah, khusunya Suku Dayak di Kotawaringin Timur.
Pada kesempatan ini, Bupati Kotawaringin Timur H. Halikinnor, S.H., M.M., secara langsung membuka kegiatan festival Habaring Hurung. Secara simbolis kegiatan dibuka dengan pemukulan katambung oleh Bupati, Ketua DPRD, Sekretaris Daerah, Kepala Disbudpar, dan perwakilan Polres Kotim dengan disaksikan langsung oleh tamu undangan dan masyarakat Kota Sampit.
Festival budaya Habaring Hurung merupakan wadah yang disediakan oleh pemerintah daerah kabupaten Kotawaringin Timur untuk para penggiat kesenian tradisional, permainan tradisional, olahraga tradisional dan makanan tradisional dalam mengekspresikan diri untuk dapat ditonton dan dinikmati oleh masyarakat luas sekaligus mengukir prestasi. Kegiatan ini dapat dijadikan wadah untuk berinteraksi dalam upaya pengembangan kebudayaan di kabupaten Kotawaringin Timur. Sehingga mampu menumbuhkan minat generasi muda untuk ikut berpartisipasi.
Dalam pidatonya, Bupati Halikinnor menyebut perlunya peran kaula muda dalam pelestarian budaya di Kotawaringin Timur. “Disinilah perlunya peran putra putri pariwisata dalam melakukan promosi dan pemasaran pariwisata kabupaten kotawaringin timur. Kiranya dinas kebudayaan dan pariwisata dapat lebih meningkatkan peran putra putri pariwisata dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan di tengah generasi muda dan peningkatan kunjungan wisata di Kabupaten Kotawaringin Timur.” Ucap Bupati.
“Maka dengan kegiatan ini, saya menghimbau dan mengajak hadirin sekalian untuk memanfaatkan semaksimal mungkin even tahunan Kabupaten Kotawaringin Timur ini, sebagai wujud tanggung jawab bersama dalam melestarikan, membina, sekaligus mengembangkan kebudayaan masyarakat, baik yang berwujud maupun tak berwujud. Melalui kegiatan lomba-lomba yang dilaksanakan betul-betul bermanfaat bagi pelestarian dan pengembangan kebudayaan dan dapat meningkatkan nilai rekreasi bagi pemenuhan kebutuhan jiwa, untuk mencapai keseimbangan aktivitas fisik dan rohani bagi masyarakat luas.” Tutur Halikinnor.