Masalah kesehatan merupakan masalah global yang memerlukan penanganan serius dan kolaborasi lintas sektor, karena banyaknya masalah kesehatan yang berawal dari masalah sektor lain. Apabila sektor lain berperan, maka masalah kesehatan akan berkurang.
Indonesia menjadi negara dengan penderita tuberkulosis (TBC) nomor 2 terbsesar di dunia, setelah india dan disusul dengan China. Hal ini menuntut perhatian serius, mengingat penularan TBC mirip dengan covid 19, yakni melalui droplet atau percikan dahak.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) terus bersinergi dalam memberi perhatian sektor kesehatan, salah satunya ditandai dengan dilaksanakannya rapat koordinasi (rakor) Eliminasi Tuberkulosis dan Pekan Imunisasi Nasional Polio, di Aquarius Boutique Hotel Sampit, Rabu (17/07/2024).
Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Kotim H. Halikinnor, S.H., M.M., yang dalam hal ini diwakili oleh Staff Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Rusmiati.
Sebelumnya, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 67 tahun 2021 tentang penanggulangan TBC, dimana salah satu poinnya adalah melakukan eliminasi TBC atau pengurangan kasus TBC dan kematian akibat TBC ke tingkat yang sangat rendah pada tahun 2030.
“Ini tugas kita bersama untuk menyelesaikannya. Untuk itu, kita mempunyai tanggung jawab agar tidak ada stigma atau diskriminasi terhadap penderita TBC, kemudian agar penderita TBC minum obat dengan benar, maka setiap kita harus bisa menjadi pengawas minum obat bagi penderita TBC disekitar kita, agar mereka disiplin minum obat.” Ujar Bupati dalam sambutannya yang dibacakan oleh Rusmiati.
Disamping itu, dibeberapa daerah Indonesia juga muncul kembali penyakit polio dan penyakit itu sangat menular dan menyebabkan kelumpuhan.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kotim, meskipun di Kotim belum ditemukan kasus Polio tahun ini, namun dalam upaya antisipasi meluasnya kejadian luar biasa polio dibeberapa provinsi, pemerintah memprogramkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024, yang mana Provinsi Kalimantan Tengah termasuk Kabupaten Kotim dijadwalkan dimulai tanggal 23 Juli 2024 yang dilaksanakan sebanyak 2 putaran.
“Saya intruksikan kepada semua kepala perangkat daerah untuk berpartisipasi dalam skrinning TBC. Terkait dengan PIN Polio, agar dilaksanakan dengan baik, agar hasil PIN ini bisa lebih optimal. Bagi media massa, dimohon partisipasinya melalui pemberitaan, publikasi, dan ajakan kepada masyarakat untuk menjaga kesehatannya.” Pungkas Bupati.