Bersiap Menghadapi Kemarau, Pemkab Kotim Gelar Rapat Koordinasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar rapat koordinasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), di gedunf Pusdalops BPBD Kotim, Kamis (04/07/2024).
Rapat ini diikuti berbagai stakeholder mulai dari Asisten I, TNI, Polri, BMKG, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Lingkungan Hidup, hingga organisasi kemasyarakatan terkait lainnya.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk menetapkan status menjelang musim kemarau yang akan diprediksi dimulai dari bulan Agustus mendatang. Dengan harapan semua stakeholder bisa memitigasi dan siaga dalam menanggulangi karhutla.
Selain dengan kesiap siagaan, penanggulanhan karhutla tahun 2024 juga akan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). TMC dilaksanakan dengan bekerjasama dengan BRIN bersama dukungan pesawat dari TNI AU, dan di koordinir oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Secara khusus Provinsi Kalimantan Tengah mendapat rekomendasi TMC pada bulan Juli dengan rencana pelaksanaan selama 12 hari. Dengan harapan TMC bermanfaat untuk membasahi lahan gambut, untuk menjaga kelembabannya agar tidak kering.
Kalteng sendiri mendapat fasilitas 5 helikopter Water Bombing (WB) dan 2 helikopter patroli, yang akan di bagi menjadi 3 zona yaitu zona 1 Bandara Tjilik Riwut mendapat 3 helikopter WB dan 1 helikopter patroli, Bandara H. Asan mendapat 1 helikopter WB, dan Bandara Iskandar mendapat 1 helikopter WB dan 1 helikopter patroli.
Dengan pertimbangan yang dilakukan berdasarkan prakiraan awal musim kemarau pada Agustus dasarian I, maka Pemerintah Kabupaten Kotim menetapkan status siaga karhutla tahun 2024 dilaksanakan selama 90 hari terhitung dari 4 Juli sampai 01 Oktober 2024.
Sementara, apabila dikemudian hari hotspot dan kejadian kebakaran meningkat maka status siaga karhutla akan dinaikkan menjadi status tanggal darurat karhutla, dan akan dilakukan rapar koordinasi kembali untuk penerapan status tersebut.