DLH Kotawaringin Timur Gelar FGD Penyusunan Naskah Akademik dan Raperda Pengelolaan Sampah
Sampit, 28 Oktober 2025 — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka penyusunan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pengelolaan Sampah, Selasa (28/10/2025).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala DLH Kotawaringin Timur, Marjuki, S.Pd., M.SM.
Dalam sambutannya, Marjuki menegaskan bahwa permasalahan sampah merupakan tantangan serius yang dihadapi hampir seluruh daerah, termasuk Kabupaten Kotawaringin Timur. Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya aktivitas ekonomi menyebabkan volume timbulan sampah yang terus meningkat setiap tahun.
“Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat berdampak pada kebersihan lingkungan, kesehatan masyarakat, dan kualitas hidup kita semua,” ujar Marjuki.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur berkomitmen untuk memperkuat kebijakan dan sistem pengelolaan sampah yang menyeluruh dan berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat, dunia usaha, hingga lembaga pendidikan.
Komitmen ini, lanjutnya, sejalan dengan Program Nasional “Indonesia Bersih Sampah 2025” yang menargetkan pengurangan timbulan sampah sebesar 30 persen dari sumbernya serta pengelolaan minimal 70 persen sampah agar tidak menumpuk di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
“Kita menyadari bahwa target nasional ini belum sepenuhnya tercapai. Masih banyak tantangan yang perlu kita hadapi bersama, seperti rendahnya kesadaran masyarakat, perubahan perilaku, keterbatasan sistem dan infrastruktur, serta perlunya penegasan peran pemerintah daerah dalam pengelolaan sampah,” tambahnya.
Melalui FGD ini, DLH Kotawaringin Timur berharap dapat menghimpun berbagai masukan dan pandangan dari para pemangku kepentingan untuk memperkaya penyusunan naskah akademik dan rancangan peraturan daerah. Dengan adanya regulasi yang kuat, diharapkan pengelolaan sampah di Kotawaringin Timur dapat berjalan lebih efektif, partisipatif, dan berkelanjutan demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat bagi seluruh masyarakat.
